Medikacare

Penyakit Kulit yang Umum Terjadi pada Bayi - Medikacare

Penyakit Kulit yang Umum Terjadi pada Bayi - Medikacare

Penyakit kulit pada bayi umumnya berupa alergi, iritasi, atau infeksi. Penyakit ini bisa membuat bayi menjadi rewel karena gatal atau perih pada kulitnya. Untuk mempercepat penyembuhan serta mencegahnya muncul kembali, diperlukan perawatan yang tepat karena kulit bayi cenderung sensitif.


Kulit bayi lebih sensitif karena lapisanya masih tipis dan fungsinya sebagai perlindungan terluar tubuh belum optimal. Bila kulit bayi tidak dirawat dengan baik, kulit bayi rentan mengalami berbagai gangguan, mulai dari infeksi hingga iritasi.

Penyakit kulit yang terjadi pada bayi perlu segera ditangani sesuai dengan penyebabnya. Selain itu, diperlukan perawatan yang benar agar penyakit kulit yang dialami bayi bisa cepat sembuh, tidak meninggalkan bekas, dan tidak muncul kembali.

Berbagai Jenis Penyakit Kulit pada Bayi

Penyakit kulit pada bayi biasanya akan muncul bila kulit bayi sering lembap, kurang bersih, atau terpapar bahan yang memicu alergi atau iritasi. Ada beberapa jenis penyakit kulit yang sering terjadi pada bayi, di antaranya:

1. Ruam Popok

Penyakit kulit pada bayi yang umum sekali terjadi adalah ruam popok. Penyakit ini paling sering disebabkan karena popok yang jarang diganti atau popok dengan ukuran yang terlalu kecil dan terlalu ketat. Ruam popok ditandai dengan kemerahan pada area bokong, paha, atau alat kelamin bayi. Selain itu, bayi menjadi lebih rewel dan tampak kesakitan saat popoknya diganti.

2. Eksim

Eksim juga termasuk sebagai penyakit kulit yang sering dialami oleh bayi. Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, penyakit kulit ini diduga terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh secara berlebihan terhadap bahan pemicu alergi (alergen), seperti debu, bulu hewan, atau serbuk sari.

Gejala eksim pada kulit bayi meliputi ruam kulit yang kemerahan, kulit kering, kulit bersisik, dan bintik berisi cairan di kulit. Umumnya, gejala tersebut dapat muncul di area pipi dan dahi.

3. Biang Keringat

Biang keringat dapat muncul akibat saluran keringat yang tersumbat, sehingga memicu benjolan pada kulit yang terasa gatal. Kondisi ini terjadi akibat bayi memakai pakaian yang tebal, ketat, atau tidak menyerap keringat di udara yang panas. Benjolan akibat biang keringat biasanya muncul di area lipatan tubuh, seperti leher, siku, ketiak, dan paha.

4. Kerak di Kepala (cradle cap)

Kerak kepala atau disebut juga cradle cap ditandai dengan kulit kepala bayi yang bersisik, kering, dan terkelupas sehingga tampak berkerak. Penyebab munculnya kondisi ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada dua hal yang diduga dapat memicu munculnya kerak di kepala bayi, yaitu produksi minyak (sebum) yang terlalu banyak dan pertumbuhan jamur Malassezia yang berlebihan di kulit kepala bayi.

5. Jerawat Bayi

Jerawat pada bayi dapat muncul pada wajah, leher, dada, atau punggung. Salah satu kemungkinan penyebabnya ialah pengaruh hormon ibu saat hamil yang merangsang produksi sebum secara berlebihan setelah melahirkan. Hal ini mengakibatkan sebum menyumbat pori-pori dan menimbulkan jerawat pada bayi.

Bayi yang menderita penyakit kulit biasanya akan lebih rewel dan merasa tidak nyaman atau sakit. Hal ini membuat bayi sulit tidur dan terkadang sampai tidak mau menyusu, sehingga membuat daya tahan tubuhnya lebih lemah dan mudah sakit.

Selain itu, karena perlindungan kulit dan daya tahan bayi masih lemah, kulit bayi yang mengalami masalah lebih mudah terinfeksi, sehingga bisa menimbulkan masalah kesehatan serius. Itulah sebabnya kulit bayi perlu dirawat dengan baik agar terhindar dari gangguan penyakit.

Cara Mencegah Penyakit Kulit pada Bayi

Penyakit kulit pada bayi perlu segera ditangani sesuai dengan penyebabnya. Oleh sebab itu, bila Si Kecil mengalami penyakit kulit, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan obat yang tepat dan aman.

Untuk mempercepat penyembuhan serta mencegah penyakit kulit muncul kembali, diperlukan perawatan pada kulit bayi yang tepat. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Ganti Popok Bayi Secara Rutin

Popok bayi harus diganti 2-4 jam sekali atau setelah ia buang air besar. Untuk mengganti popoknya, Bunda perlu menyiapkan air atau kain basah yang lembut. Bunda tidak disarankan menggunakan tisu basah kemasan yang mengandung alkohol atau parfum karena bisa menyebabkan atau memperparah iritasi kulit.

Jika Bunda ingin menggunakan tisu basah, pastikan pilih tisu yang tidak mengandung parfum, bebas alkohol, dan berlabel hypoallergenic. Pastikan juga popok bayi memiliki ukuran yang pas dan jangan lupa keringkan bokong, serta area intim Si Kecil sebelum memakai popok.

2. Jangan Memandikan Bayi Setiap Hari

Sebagian orang tua mungkin terlalu sering memandikan bayi, misalnya tiap kali berkeringat atau selesai makan. Padahal, kebiasaan ini justru bisa membuat kulit bayi kering. Untuk bayi yang baru lahir cukup dimandikan 3 kali seminggu.

Namun, pada area lipatan kulit, mulut, kelamin, dan bokong bayi tetap harus dibersihkan secara rutin menggunakan waslap basah. Jika usia Si Kecil sudah 6 bulan ke atas, barulah boleh dimandikan lebih sering, yaitu 1-2 kali sehari.

3. Pilih Baju yang Berbahan Nyaman Untuk Bayi

Pakaian dengan bahan yang tepat juga dapat mencegah penyakit kulit pada bayi. Jika cuaca sedang panas, Bunda bisa pakaikan Si Kecil baju yang tipis, lembut, dan mudah menyerap keringat, seperti bahan katun.

4. Lindungi Kulit Bayi dari Paparan Sinar Matahari

Jika Bunda membawa bayi beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa lindungi kulitnya dengan memakaikan topi yang bisa menutupi wajah, leher, serta telinganya. Gunakan pakaian yang menutupi lengan dan tungkai bayi, namun pilih yang berbahan longgar dan tipis agar bayi tidak kepanasan.

Bila Si Kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan, Bunda oleskan tabir surya khusus bayi pada kulitnya. Selain itu, jaga Si Kecil agar tidak kekurangan cairan setelah beraktivitas di luar rumah, dengan memberikan ASI atau susu formula.

5. Gunakan Produk Perawatan Kulit Bayi yang Tepat

Untuk mengatasi penyakit pada kulit bayi dan mencegahnya kambuh, kulit bayi perlu dirawat dengan menggunakan produk khusus bayi dan memiliki kandungan yang aman. Produk perawatan ini meliputi sabun, sampo, serta pelembap kulit bayi.

Produk perawatan untuk bayi sebaiknya tidak mengandung alkohol, pewarna, parfum, atau bahan kimia lainnya yang dapat memicu iritasi pada kulit bayi, termasuk pada area kulit bayi yang sensitif. Pastikan juga untuk memilih produk yang sudah teruji secara klinis dan dinyatakan aman untuk kulit bayi.

Cara merawat kulit bayi ini dapat mencegah dan mempercepat penyembuhan penyakit kulit pada bayi. Jadi, Bunda tetap perlu melakukan perawatan kulit untuk si kecil meskipun penyakit kulit tersebut sudah sembuh.

Artikel Lain

10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
MPASI - Medikacare
MPASI - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB